Sunday, September 27, 2009

You believe or not.....

Jalan Raya Pos Daendels, yang membentang 1000 km sepanjang utara pulau Jawa, dari Anyer sampai Penarukan , dibangun dibawah perintah Gubernur Jendral Hindia Belanda saat itu : Herman Willem Daendles ( 1762-1818). Selesai dikerjakan dalam waktu hanya setahun saja. Sebuah prestasi yang luar biasa, karena dikerjakan dengan alat-alat sederhana seperti kapak, pacul dan palu. Rakyat yang dipaksa mengerjakan pekerjaan ini banyak yang mati digantung di tepi jalan, bila mereka tak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dalam waktu yang sudah ditentukan. Tak heran bila pembuatan jalan ini telah memakan korban 12.000 jiwa.
Dalam catatan sejarah, di Jepara lahir 3 tokoh perempuan yang namanya sangat terkenal sekali. Yaitu :
1. Ratu Sima, yang memerintah di kerajaan Kalingga pada thn 674 M. Dialah yang membuat kerajaan itu menjadi besar dan rakyatnya hidup makmur sekali.

2. Ratu Kalinyamat, yang pernah dua kali menyerang Malaka, yang pada saat itu dikuasai Portugis. Lebih dari 40 kapal dan 5000 prajurit dikerahkan. Hingga pada abad 16, P. Jawa bebas dari penjajahan Portugis. Begitu berkuasanya Ratu Kalinyamat, hingga penulis Portugis " Diego de Couto" menggambarkannya dengan Rainha de Jepara Senora Pederosa e Rica >> Ratu Jepara adalah seorang perempuan yang sangat berkuasa.

3. RA. Kartini >> yang berjuang untuk emansipasi perempuan di Indonesia, dan menulis sebuah buku yang terkenal sekali >> Habis gelap terbitlah terang.

Kekuasaan yang dibangun VOC di Nusantara memang luar biasa. Padahal pada abad 16 s/d 18, penduduk negeri Belanda hanya berjumlah 2 juta jiwa saja. Tapi mereka mampu membuat 1400 kapal layar besar yang mengadakan perjalanan 4000 kali ke Indonesia. Untuk menambah jumlah serdadu dan matrosnya, mereka merekut tenaga dari Jerman dan Skandinavia.
Di kecamatan Trowulan yang terletak dikabupaten Mojokerto, ada sebuah kolam besar yang bernama kolam Segaran. Konon menurut kisah, pada zaman pemerintahan raja Hayam Wuruk, Majapahit mengadakan pesta besar untuk menghormati kedatangan duta angkatan perang dari negeri China. Untuk memperlihatkan bahwa Majapahit adalah sebuah negara yang besar dan kaya raya, maka Raja Hayam Wuruk memerintahkan para abdinya untuk menyuguhkan semua hidangan dengan perkakas yang terbuat dari emas. Mulai dari piring, sendok dan nampan. Setelah perjamuan selesai, didepan semua tamunya sang baginda melemparkan semua perkakas makan itu kedalam kolam Segaran. Para tamupun ternganga. Dan sejak itu mereka menilai bahwa Majapahit itu memang sebuah negara besar yang patut dihormati.
Luas ibu kota Majapahit adalah 11 x 9 km. Bukan kota yang dikelilingi tembok, melainkan sebuah kompleks permukiman besar. Yang meliputi sejumlah kompleks yang lebih kecil. Satu sama lain dipisahkan oleh lapangan terbuka. Dan tanah-tanah lapang itu digunakan untuk kepentingan publik, seperti pasar dan tempat-tempat pertemuan. Dalam kota banyak dibangun kanal-kanal yang lebarnya 35 - 45 m. Kota itu tampak hijau karena banyak pohon asem dan kenanga yang tumbuh disana.
Salah satu bukti, bahwa nenek moyang kita adalah pelaut-pelaut yang ulung di abad ke 8, adalah sebuah relief yang terdapat di dinding Candi Borobudur. Tepatnya pada panil nr 6, bidang C, lorong 1. Jauh sebelum pelaut-pelaut Eropa sampai kekawasan Asia Tenggara, nenek moyang kita telah berlayar sampai ke pesisir barat Afrika untuk berdagang rempah-rempah. Dan ini terjadi pada zaman dinasti Syalendra. Yang ngetop pada saat itu adalah kayu manis. Berkat aromanya yang harum dan elegan. Hingga rute yang digunakan untuk berlayar mengangkut hasil bumi dari p. Jawa itu disebut Rute Kayu manis. Yang membentang dari samudra Hindia, kepulauan Maladewa-Madagaskar-Cape Town-Tanjung Harapan, hingga Ghana di pesisir barat Afrika.


by DM




















































No comments:

Post a Comment